COMPUTERIZED TEMOGRAPHY SCANING



SEJARAH CT-SCAN

Awal perkembangan Computed Tomography Scanner  atau yang lebih di kenal dengan nama  CT-Scan bermula pada tanggal 11 Agustus 1895, oleh seorang ahli fisika berkewarganegaraan jerman bernama wilhem Conrad rontgen yang menemukannya radiasi sinar X-Ray. Sinar X-Ray merupakan gelombang electromagnet yang memiliki panjang gelombang kurang lebih berkisar di angka 10 nm – 100 pm.  Sinar-x mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
*      Daya tembus yang kuat
*      Dapat diserap oleh materi
*      Dapat menghitamkan film atau singkatnya Memiliki efek fotografi
*      Dapat memendarkan fosfor
*      Dapat difraksi sinar X-Ray
*      Menimbulkan ionisasi
Fungsi CT-Scan
Computed Tomography Scanner (CT-Scan) merupakan alat kedokteran yang sering digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar tiga dimensi dari tubuh pasien pada saat dilakukan nya mengevaluasian di penampang tubuh seperti cerebrum, cerebellum, diencephalon, cervicle, vetebrae, sternum, gastro, pelvis verilis , dan sinus dengan Menggunakan teknologi radiasi sinar X-Ray dengan bantuan komputer.CT-scan sangat membawa perubahan yang besar di bidang medis karena ct-scan juga dapat berfungsi  untuk melihat penyakit di masa lalu, yang pada dasarnya hanya dapat ditemukan di meja otopsi maupun oprasi.

Prinsip Kerja CT-scan
terdapat tiga pesawat detektor diantaranya
*      dua di antara pesawat detektor menerima sinar yang telah menembus tubuh
*       dan yang terakhir berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh
*       penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga titik yang di antaranya menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu kurang lebih  4,5 menit.
Cara kerja CT-Scan
*      Pada saat CT scan bekerja, generator sinar X memberi daya ke tabung sinar X , sinar X tersebut dihasilkan oleh tabung sinar x itu sendiri dan di lakukan seperti diputar mengelilingi pasien sebanyak satu putaran
*      Kemudian sinar X dilewatkan melalui tubuh pasien ke detektor,
*      Setiap satu putaran detektor menghasilkan sinyal listrik
*      Selanjutnya listrik ini ditransfer ke komputer, diproses dan direkonstruksi dalam bentuk gambar telah diprogram
*      Setiap satu kali putaran tabung sinar X dan detektor direkonstruksi ke dalam gambar.
*      scan Collimator ditempatkan didekat tabung sinar X untuk memperkecil radiasi
*      Tinggi collimator dapat ditentukan sesuai kebutuhan.

 Prosedur Sebelum memulai pemeriksaan CT-Scan
 prosedur yang biasanya dilakukan dokter sebelum memulai pemeriksaan melalui CT-Scan, yaitu:
*      Posisi pasien harus dalam keadaan terlentang/tiduran dengan tangan di tempelkan dilateral sisi gaster
*      Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner yang telah di sediakan
*      Pengawasan dilakukan melalui computer
*      pengambilan gambar menggunakan komputer
*      Selama pemeriksaan berlangsung pasien harus tetap diam selama 20-45 menit
*      Perawat atau dokter harus memakai protective lead approan dan menemani pasien dari luar
*      Sesudah pengambilan gambar pasien disiapkan dan di ajak berkomunikasi sesuai dengan kaidah antara dokter dan pasiennya dalam penyampaian hasil CT-Scan kepada pasien yang bersangkutan.


Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pemeriksaan
*      Melakukan observasi dengan menyuntikan zat pendeteksi alergi. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg
*      Bila pasien merasa kelelahan segera Mobilisasi
*      Ukur intake dan out put
*      memerlukan pemeriksaan yang cepat oleh seorang perawat dan dokter bila terjadi Oliguri pada pasien.
Dampak positif CT-Scan
*                           Dapat mengetahui riwayat penyakit di masa lalu
*                           menghasilkan sebuah gambar tiga dimensi dari tubuh pasien pada saat dilakukan nya mengevaluasian di penampang tubuh seperti cerebrum, cerebellum, diencephalon, cervicle, vetebrae, sternum, gastro, pelvis verilis , dan sinus sehingga bisa mengetahui apakah ada kelainan atau tidak di area tersebut.

Dampak negative CT-Scan
*                              Reaksi Alergi
Dampak negative daric t-scan tapat terjadi alergi terhadap bahan kontras intraven,  Bahan kontras terbuat dari yodium cair yang disuntikkan ke dalam vena untuk membantu meningkatkan kualitas pemindaian.
*                              Komplikasi Kulit dan Pernapasan
Dari berbagai sumber laporan Ada Beberapa pasien mengalami gejala reaksi alergi serius yang memicu kesulitan bernapas pada orang yang memiliki masalah ginjal, masalah hati dan diabetes.
*                           perempuan dan Anak Lebih Rentan
wanita hamil lebih rentan terkena damak negative dari CT-Scan karena bayi yang di kandung dapat  terkena radiasi
*                              Risiko Kanker
Jika seorang pasien Terlalu sering melakukan CT-scan akan sangat berpotensi mengalami over dosis sehingga terkena radiasi yang memicu masalah kesehatan terutama kanker.

0 komentar:

Posting Komentar

Search This Blog

Pinterest Gallery

featured Slider

Instagram Shots


Tweet Tweet

Like us


Sponsor